2 ADAT TEMANGGUNG
1. SADRANAN Sadranan di kampung saya biasanya diadakan 3 kali dalam setahun, namun yang paling spesial dan berbeda adalah Nyadran Ndabyah. Ndabyah berasal dari tempatnya sendiri, yaitu bukit Gedabyah. Sebuah bukit yang terdapat sumber air di bawah pohon beringin. Acara tersebut digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan jamuan makan plus penyembelihan seekor domba jantan. Penduduk desa membantai dan memasak di sana bersama-sama. Acara ini diadakan setiap hari Jumat Pengupahan, bertepatan dengan jam 10 pagi pada hari Jumat sebelumnya. Warga akan mengisi ruang dan membentuk barisan untuk duduk seperti pesta, sementara warga membawa berbagai makanan yang dibawa dari rumah. Acara diawali dengan pembacaan tahlil bersama yang dipimpin oleh bapak desa Menongso. Setelah itu daging kambing dibagi atau dibagi, satu mangkuk untuk satu kepala keluarga dan kemudian semua makan bersama. Tak lupa ia juga menyantap makanan yang dibawa dari rumah. Warga juga memberikan ma